CONTOH KASUS HUKUM THE LAW OF
DIMINISHING RETURN
Luas Lahan
(ha)
|
Jumlah Pekerja
(orang)
|
Total Product
(kuintal)
|
Marginal Product
ΔTP / ΔL
|
Average Product
TP / L
|
5
|
0
|
0
|
-
|
-
|
5
|
2
|
4
|
|
|
5
|
4
|
20
|
|
|
5
|
6
|
50
|
|
|
5
|
8
|
100
|
|
|
5
|
10
|
180
|
|
|
5
|
12
|
228
|
|
|
5
|
14
|
210
|
|
|
5
|
16
|
208
|
|
|
o
THE
LAW OF DIMINISHING RETURN
o
DISGUISE
UNEMPLOYMENT
Contoh Perhitungan GDP
·
Pengeluaran Konsumsi Masyarakat :
5000
·
Investasi : 1200
·
Pengeluaran pemerintah :
2400
·
Ekspor netto : 300
·
Penyusutan : 70
·
Pajak tidak langsung perusahaan :
50
·
Deviden : 60
·
Pajak laba perusahaan :
40
·
Laba tidak dibagi : 20
·
Transfer pemerintah : 45
·
Personal tax : 25
Hitung :
1.
GNP (5000+1200+2400+300=8900)
2.
NNP (8900-70=8830)
3.
GNP at factor cost (8900-50=8850)
4.
NNP at factor cost (8830-50=8780)
5.
National Income (8830-50=8780)
6.
Personal Income (8780+60-40-20+45=8825)
7.
Disposable Income (8825-25=8800)
Contoh
Perhitungan GDP
·
Pengeluaran Konsumsi
Masyarakat : 7000
·
Investasi : 3200
·
Pengeluaran pemerintah : 3500
·
Ekspor : 2500
·
Impor : 1200
·
Penyusutan : 90
·
Pajak tidak langsung perusahaan :
50
·
Pajak laba perusahaan :
60
·
Laba tidak dibagi : 40
·
Transfer pemerintah : 30
·
Personal tax : 20% dari Personal Income
Hitung :
1.
GNP (7000+3200+3500+2500-1200=15000)
2.
NNP (15000-90=14910)
3.
GNP at factor cost (15000-50=14950)
4.
NNP at factor cost (14910-50=14860)
5.
National Income (14910-50=14860)
6.
Personal Income (14860-60-40+30=14790)
7.
Disposable Income (14790-(20%
x 14790) = 11832)
Soal Latihan I : (Trilyun Rp)
·
Konsumsi Masyarakat 2.400
·
Investasi 950
·
Depresiasi 250
·
Pengeluaran Pemerintah 1.200
·
Ekspor barang dan Jasa 600
·
Impor barang dan jasa 450
·
Pajak tidak langsung 200
·
Pajak laba perusahaan 225
·
Laba perusahaan tidak dibagi 150
·
Transfer payment 70
Soal latihan II : (Trilyun
Rp)
·
Konsumsi rumah tangga 44.50
·
Pembentukan modal tetap swasta 15.10
·
Pengeluaran pemerintah 17.70
·
Ekspor 18.70
·
Impor 16.10
·
Pendapatan factor netto dari
luar negeri -0.50
·
Depresiasi 7.4
·
Pajak tidak langsung 12.00
·
Laba tidak dibagi 4.1
·
Pembayaran transfer
pemerintah 4.9
·
Pajak penghasilan 13.2
CONTOH :
PERKEMBANGAN HARGA BARANG
“X”. TAHUN DASAR = TH. 1980
TAHUN
|
HARGA BARANG “X”
|
ANGKA INDEKS (Pn/Po) X 100
|
1980
1981
1982
1983
|
Rp 1.000,-
Rp 1.500,-
Rp 1.700,-
Rp 2.000,-
|
(1000/1000) x 100
= 100
(1500/1000) x 100
= 150
(1700/1000) x
100 = 170
(2000/1000) x
100 = 200
|
Note : Po
= harga pada tahun dasar (base
year)
BARANG
|
TAHUN 0
|
TAHUN 1
|
Output
|
1000
|
1010
|
Harga
|
$ 2
|
$ 2,5
|
GNP nominal
|
2000
|
2525
|
|
|
r = (2525-2000) / 2000 = 26,25%
|
Angka Indeks
|
P1 = $2 /
$2 = 1
|
P2 = $2,5 /
$2 = 1,25
|
GNP riil
|
$2000/1 =
2000
|
2525 / 1,25 =
2020
|
|
|
r = (2020-2000) / 2000 = 1%
|
CONTOH : MENGHITUNG INDEKS HARGA UNTUK DUA JENIS
BARANG
BARANG
|
TAHUN 0
|
TAHUN n
|
Output :
Mobil
Pensil
|
50
4.000.000
|
60
3.000.000
|
Harga per unit
:
Mobil
Pensil
|
Rp 2.500.000,-
Rp
5,-
|
Rp 2.750.000,-
Rp
6,-
|
Rasio harga :
Mobil
Pensil
|
(2500000/2500000)x100 = 100
(5/5) x 100
= 100
|
(2750000/2500000)x100 = 110
(6/5) x 100
= 120
|
Rasio harga ditimbang dikalikan dengan nilai
pasar Tahun 0 :
Mobil
Pensil
Jumlah
|
(100x2500000x50)=Rp 12.500.000.000
(100x5x4000000)
=Rp 2.000.000.000
Rp
14.500.000.000
|
(110x2500000x50)= Rp13.750.000.000
(120x5x4000000)
= Rp 2.400.000.000
Rp16.150.000.000
|
Indeks harga
|
(14.500.000.000/14.500.000.000)x100 = 100
|
(16.150.000.000/14.500.000.000)x100
= 111,38
|
Note : - rasio harga adalah angka indeks
- nilai pasar adalah hasil kali antara harga per unit dengan
jumlah output
CONTOH : MENGHITUNG INDEKS HARGA UNTUK DUA JENIS
BARANG
Jenis Barang
|
Harga (Rp)
|
Output (unit)
|
||
|
2000
|
2001
|
2000
|
2001
|
Mobil
|
2.500.000
|
2.750.000
|
50
|
60
|
Pensil
|
5
|
6
|
4.000.000
|
3.000.000
|
∑
Pn.Qo
Rumus = -----------
x 100
∑
Po.Qo
CONTOH PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT HARGA TERHADAP
PERUBAHAN GNP
TABEL 1
TAHUN
|
GNP AT CURRENT PRICE
|
INDEKS HARGA
|
GNP AT CONSTANT PRICE
|
1993
1994
1995
1996
1997
|
100.000.000
150.000.000
175.000.000
185.000.000
220.000.000
|
110
120
125
145
160
|
(100.000.000/110)
x 110 =
100.000.000
(150.000.000/120)
x 110 =
137.500.000
(175.000.000/125)
x 110 =
154.000.000
(185.000.000/145)
x 110 =
140.344.820
(220.000.000/160)
x 110 =
151.250.000
|
CONTOH PENGARUH
PERUBAHAN TINGKAT HARGA TERHADAP
PERUBAHAN GNP
MENGKONVERSI INDEKS TAHUN DASAR
MENJADI 100
TAHUN
|
GNP AT MARKET PRICE
|
I H
|
INDEKS HARGA (baru)
|
GNP AT CONSTANT PRICE
|
1993
1994
1995
1996
1997
|
100.000.000
150.000.000
175.000.000
185.000.000
220.000.000
|
110
120
125
145
160
|
(100/110)x110 = 100
(100/110)x120 = 109,09
(100/110)x125 = 113.64
(100/110)x145 = 131.82
(100/110)x160 = 145.45
|
(100.000.000/100)x100 = 100.000.000
(150.000.000/109.09)x100=
137.501.140
(175.000.000/113.64)x100=
153.995.070
(185.000.000/131.82)x100=
140.342.890
(220.000.000/145.45)x100=
151.254.720
|
CONTOH TABEL KONSUMSI LINEAR
TABEL
I
Y
|
C
|
S
|
MPC =
ΔC / ΔY
|
MPS =
ΔS / ΔY
|
APC =
C / Y
|
APS =
S / Y
|
0
|
400
|
-400
|
|
|
|
|
1000
|
1300
|
-300
|
|
|
|
|
2000
|
2000
|
0
|
|
|
|
|
3000
|
2500
|
500
|
|
|
|
|
4000
|
2800
|
1200
|
|
|
|
|
FUNGSI KONSUMSI LINEAR ADALAH :………………………
TABEL
2
Y
|
C
|
S
|
MPC =
ΔC/ ΔY
|
MPS =
ΔS / ΔY
|
APC =
C / Y
|
APS =
S / Y
|
1000
|
2800
|
-1800
|
|
|
|
|
3000
|
4400
|
-1400
|
|
|
|
|
5000
|
6000
|
-1000
|
|
|
|
|
7000
|
7600
|
-600
|
|
|
|
|
9000
|
9200
|
200
|
|
|
|
|
FUNGSI KONSUMSI LINEAR ADALAH :………………………
CONTOH PERHITUNGAN KONSUMSI - INVESTASI
1.
APABILA FUNGSI SAVING = -200 + 0,25 Y,
BERAPA BREAK EVENT CONSUMPTION ?
2. Jika GNP 2000
Milyar Rp; Depresiasi 5%; MPC 0,75 ;
investasi bruto 200 Milyar Rp. Berapa
perubahan GNP ? Bagaimana kondisi perekonomian setelah investasi ?
3. Jika pendapatan nasional 1500 Trilliun Rp;
gross investment 60 Trilliun Rp; depresiasi 5%; data MPS 0,4.
Berapa perubahan GNP ?
Bagaimana kondisi perekonomian setelah investasi ?
CONTOH SOAL KESEIMBANGAN DUA SEKTOR
DIKETAHUI :
·
C = 6000
+ 0.80 Y
·
I = 2400
HITUNG :
1.
Pendapatan
nasional keseimbangan
2.
koefisien multiplier investasi
3.
Apabila diinginkan pendapatan nasional meningkat sebesar
5%, berapa tambahan investasi yang
diperlukan ?
4.
Apabila investasi meningkat sebesar 400, berapa
pendapatan nasional keseimbangan yang baru ?
DIKETAHUI :
·
C = 6000
+ 0.80 Y
·
I = 2400
+ 0.15 Y
HITUNG :
1. Pendapatan nasional keseimbangan
2. koefisien multiplier
investasi
3. Apabila diinginkan
pendapatan nasional meningkat sebesar 5%, berapa tambahan investasi yang diperlukan ?
4.
Apabila investasi meningkat sebesar 400, berapa
pendapatan nasional keseimbangan yang baru ?
CONTOH SOAL KESEIMBANGAN TIGA SEKTOR
DIKETAHUI :
·
C = 6000
+ 0.80 Y C = 6000
+ 0.80 Y
·
I = 2400
+ 0.15 Y I = 2400
+ 0.15 Y
·
G = 2500 G = 2500
·
T = 1200
T = 1200
+ 0.15 Y
HITUNG :
1. Pendapatan nasional keseimbangan
2. koefisien multiplier
investasi
3. koefisien multiplier
pengeluaran pemerintah
4. koefisien multiplier
pajak
5. koefisien multiplier
balance budget
6. Apabila diinginkan
pendapatan nasional meningkat sebesar 5%, berapa pengeluaran pemerintah harus ditingkatkan ?
7.
Apabila pajak meningkat menjadi 1500, berapa perubahan
pendapatan nasional ?
CONTOH SOAL KESEIMBANGAN EMPAT
SEKTOR
·
C
= 6000 + 0.80 Y
·
I
= 2400 + 0.15 Y
·
G
= 2500
·
T
= 1200 + 0.15 Y
·
X
= 1500
·
M = 1200
+ 0.15 Y
HITUNG :
1. Pendapatan nasional keseimbangan
2. koefisien multiplier
investasi
3. koefisien multiplier
pengeluaran pemerintah
4. koefisien multiplier
pajak
5. koefisien multiplier
ekspor
6. koefisien multiplier
impor
7.
Apabila pajak meningkat menjadi 1500, berapa perubahan
pendapatan nasional ?
8.
Apabila pengeluaran impor meningkat sebesar 600,
berapa keseimbangan pendapatan nasional yang baru ?
9.
Apabila ekspor meningkat menjadi 1800, berapa
perubahan pendapatan nasional ?
CONTOH SOAL INFLATIONARY –DEFLATIONARY GAP
DIKETAHUI :
§
C = 2000 + 0.8 Yd
§
G = 750
§
I = 500 + 0.2Y
§
pajak tidak langsung = 200
§
pajak langsung (T) = 0.1Y
§ pendapatan nasional pada saat full employment adalah 40.000.
HITUNG :
§
Berapa besarnya agregat demand pada saat pendapatan
nasional terjadi full employment
§ Berapa besarnya gap? inflationary gap ? deflationary
gap ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar